Blog Archive

Friday, March 20, 2020

BERCERITA MENYENTUH BANYAK ASPEK


BERCERITA MENYENTUH BANYAK ASPEK





Setiap orang tua yang sehat mendambakan putra putrinya memiliki masa depan yang cerah. Berbagai bentuk kasih sayang dan pengorbanan mereka berikan. Bahkan orang tua merelakan dirinya lapar dan ngantuk terlewati tanpa asupan makanan dan istirahat tepat waktu. Namun kadang anak-anak tanpa merasa bersalah bersikap tidak diharapkan. Hal ini membuat orang tua meningkatkan kreatifitas dan kemampuannya untuk menghadapi proses pendewasaan buah hatinya.
Sentuhan tangan atau belaian tangan orang tua anugerah tersendiri bagi proses kecerdasan anak. Bagimana kita bisa menyentuh hati anak? Senyum, kalimat yang halus, dan gerakan mimik saat berhadapan dengan mereka memiliki pengaruh kuat dalam kepribadiannya. Perkataan baik yang berupa pujian, nasehat, informasi bagi mereka sangat membekas pada alam pikirannya. Bahkan bisa mengendap dalam alam bawah sadar yang sulit untuk dilupakan.
orang tua atau orang dewasa dalam mendidik putra putrinya harus bijaksana memperdengarkan suara kepada mereka. Jangan sampai terjadi orang tua mendidik dengan ‘salah pesan’, baik secara sadar maupun tidak sadar. Misalnyasalah bicara saat meliht hal yang tidak disenangi. Atau slah bersikap saatdi depan anak karena kebiasaan yang dilakukan. Hal ini dengan mudah masuk dalam pembiasaan juga bagi anak. Sebagaimana pepatah, air bercucuran atap jatuh ke pelimbahan juga.
Agar orang tua atau orang yang dewasa memiliki lisana sikap yang berpesan positif dan tidak, maka orang tua sangat diutamakan untuk banyak berliterasi.Mereka yangberliterasi biasanya lebih mudah untuk mawas diri dan melakukan perubahan. Dengan berliterasi mereka juga bisa menyesuaiakan keadaan dengan bijaksana. Wawasan orang berliterasi berbeda denga mereka yang hanya melakukan sesuatu tanpa sebatas turun temurun, atau bepaku pada masa lalu dirinya.  
Kebiasaan orang tua berliterasi baca tulis maupun literasi yang lainnya cenderung didudayakan dengan alami. Misalnya kebiasaan membaca, gemar membeli buku, dan gemar menyampaiakan hasil bacaannya dengan berbagai cara. Ada yang dalam bahasa tulisan, bahasa lisa, gambar, video, ataupun lainnya. Salah satu yang menarik bagi pembasaan anak sejak balita adalah bercerita. Ya mereka suka mendengarkan, tentu saja kita yang dewasa pun sangat senang bila ada yang meberikan informasi melalui cerita. Tentu saja cerita yang bagus, bukan cerita yang hanya menghabiskan waktu dan tenaga.
Salah satu waktu dan kesempatan tepat menerima pesan melalui perasaan menjelang tidur bagi anak-anak di rumah.  Jika orang tua/ orang yang lebih dewasa bisa menemani mereka menjelang tidur dengan berbagai cerita atau bacaan maka anak merasa dekat dengan orang tuanya. Jika kedekatan terjalin maka anak akan mudah diarahkan dan akan mudah menerima nasehat. Rasa percaya anak terhadap orang tua meningkat.  Anak tidak merasa takut mengemukanan pendapatnya, dan anak tidak salah tafsir dengan ucapan orang tuanya. Dengan demikian anak akan memiliki emosi yang lebih bagus.
Kebiasaan anak menjelang tidur mendengar pesan melalui cerita akan membangun kepribadian  yang positif pada anak. Mulai dengan anak memperhatikan maka anak akan mudah memusatkan pikiran dengan seluruh indera yang dimiliki. Mereka akan mendengarkan dengan baik,  akan memahami cerita itu, menghubungkan cerita dengan dirinya, dan anak bisa menangkap pesan cerita secara optimal. Cerita ini bisa berupa dongeng. Yaknibentuk sastra lama yang menceritakan kejadian luar biasa yang dipenuhi khayalan atau fiksi. Cerita kepada anak bisa berupa kisah, yakni cerita tentang peristiwa kehidupan seseorang. Bisa juga mereka diberikan fable, yaitu cerita kahayalan kehidupan hewan yang berperilaku manusia.
Semakin banyak anak mendengar cerita, mereka akan semakin banyak  memiliki kosa kata yang banyak. Jika memiliki kosa kata yang banyak, anak akan mengembangkan idenya dengan lebih mudah. Anak bisa berfantastis dalam meyelesaikan tantangan kegiatan sehari-hari. Sehingga kecerdasan anak dapat lebih terbangun.  
Anak yang banyak mendengar akan lebih mudah berbicara. Mereka mampu mengemukakan kembali kosa kata yang pernah di dengarnya. Meskipun kata itu sudah lama di dengarnya. Kata yngdidengarnya berulang-ulang akan lebih kuat melekat dari pada kata yang hanya seklai di dengarnya. Biasanya orang tua bercerita banyak kata yang diulang dengan bentuk kalimat yang berbeda. Ini artinya kemampuan berbicara anak tumbuh lebih baik.   
Anak mendengar cerita berarti membangun karakter anak untuk suka mendengar dan memperhatikan. Pada suatu saat akan membuat anak suka membaca buku. Sehingga tumbuh semangat membaca yang akan terus dimiliki sampai dewasa bahkan selama hidupya. Mereka akan mudah berliterasi baca tulis dan literasi lainnya.  
Bercerita juga menjadi aternatif cara menasehati anak. Jika anak melakukan penyimpangan sikap atau ucapan, dengan mendengar cerita yang senada dengan kasusnya maka dengan sendirinya anak tersentuh perasannya. Sehingga bisa dia berubah menjadi baik. Misalnya anak mendengar kisah Nabi Muhammad Saw. Orang tua bisa bercerita penuh kasih sayang terhadap keberadaan beliau yang saat kecil dengan bahasa dan mimik yag tepat. Melaui cerita aspek ini sikap berketuhanan, aspek sikap sosial, aspek pengetahuan, dan aspek ketrampilan dapat mudah melekat pada anak.
Anak-nak yang sering berkomunikasi dengan cerita berbeda dengan anak-anak yang sekedar menerima perintah atau larangan secara langsung. Karena bercerita bisa memaduan gerakan mimik dan pesan yang disampaikan.Di sisi lain anak juga mampu bercerita dengan lebih baik paa saat yang lain. Dia bisa menegemukakan pedapat dengan lebih tepat pada saat dibutuhkan. 
Sebeum bercerita, alangkah baiknya dipersiapkan tema, pesan dan alur ceritanya. Sehingga cerita itu mudah dipahami dan memiliki pesa moral yang bisa ditangkap dengan baik. Untuk watu juga diperhatikan dengan bijak. Karena anak memiliki konsentrasi tidak terlalu lama. Sehingga dalam cerita orang tua bisa berlatih juga memahami emosi dan kampuan lain bagi anak. Orang tua yang bijaksana juga memahami pertumbuhan dan perkembagan anak. Sehingga bahasa yang disampaikan juga dipertimbangkan keefektifannya.
Gambar di atas adalah keadaan anak saya yang sudah lancar berbicara. Di mana sebelumnya pernah disebut oeh seorang dokter bahwa dia bisu. Tetapi ternyata tidak, dia lambat berbicra dan terus diperdengarkan cerita maka memorinya cukup menyipan kosa kata. Nah pada saat yang tepat Allah karuniakan dia bisa bercerita  dan berkomunikasi baik. 
OK, Ayah Bunda silakan mencoba bercerita dengan berbagai cara. Semoga semangat mencoba dan bermanfaat.

Wednesday, March 18, 2020

MENGAPA NABI SAW NGGAK GAMPANG SAKIT



            MENGAPA  NABI SAW  NGGAK GAMPANG SAKIT
                            
                                           Dieesensi oleh  Siti  Khusnul Khotimah

Judul Buku    : Mengapa Nabi Nggak Gampang Sakit
Penulis          : Asadullah Al-Faruq
Tebal             : 194 halaman
ISBN             : 978-602-9002-19-5
Penerbit        : As-Salam Publising
Kota Terbit   : Solo
Tahun terbit  : 2011

Buku Mengapa Nabi Saw Nggak Gampang Sakit yang ditulis  oleh  Ustadz Asadullah Al-Faruq tahun 2011. Buku ini sangat relevan dibaca oleh semua kalangan yang mengharap sehat sampai kapan dan di mana saja. Uraiannya cukup jelas untuk dipahami. Di dalamnya membahas tentang sehat dan sembuh secara holistik. Yakni sehat dan sembuh dari penyakit secara menyeluruh. Bebas sakit pada  tubuh, fikiran, dan jiwa.
Figur yang dicontohkan sebagai orang yang sehat holistik yaitu Nabi Muhammad Salallahu alaihi wasalam.Beliau adalah sosok yang sehat secara sempurna.  Selama hidup Beliau hanya beberapa kali saja merasakan sakit, yakni saat terluka karena panah peperangan, saat terkena gangguan orang yang sangat membenciya (sihir), dan demam saat menjelang hari terakhirnya.  
Hadits yang Nabi Muhammad Saw sampaikan tentang kesehatan, tidak ada yang bertentnga dengan kajian kesehatan para pakar di zaman modern. Sehingga tidak sedikit para ilmuan yang yang meneliti mengakui akan kebenaran perkataan Nabi Muhammad saw. Misalnya hadits tetang mencelupkan lalat, hadits tentang khamer bukan obat, mencuci jilatan anjing, dan habatusauda (jintan hitam), air zam-zam sebagai obat.
Di samping itu buku ini membahas bagaimana pola hidup yang semestinya diterapkan dalam kehidupan manusia agar tidak mudah terkena penyakit. Pola hidup ini meliputi pola makan Nabi Muhammad saw, pola tidur, dan hubungan seksual yang menyehatkan.
Pola hidup yang sehat juga akan berpengaruh terhadap pelaksanaan ibadah yang benar, menjaga hati serta memahami konsep mencegah serta mengobati penyakit. Dalam ibadah misalnya apa rahasia di bali wudhu halaman 96-98 dikatakan Profesor Leopold Werner Von Ehrenfels, wudhu mampu merangsang pusat saraf dalam tubuh manusia.
Demikian juga dalam pencegahan dan pengobatan penyakit, penulis mengupas cara yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw dan para sahabat. Di uraikan oleh penulis tentang herba seperti madu, dan jintan hitam. Dibahas juga tentang molekul air zam-zam, dan bekam. Penulis membahas dengan dilengkapi gambar titik bekam Praktis. Dan cukup unik membuat orang bisa menemukan bagaimana agar bisa menikmati sakit. Masudnya dalam keadaan sakit tetap menjadi orang yang bersyukur atas nikmat dariNya.
Buku ini enak dibaca dan tidak membosankan. Di dalamnya ada pesan agar kita sehat sepanjang masa. Selain itu juga membuat nikmat dan sadar untuk meniru tindakan Nabi Muhammad Saw dalam menjaga kesehatan.  Hanya saja sedikit kekurangan buku ini penulis tidak mencantumkan biografi dirinya.


Friday, January 3, 2020

PERINGATAN HARI AMAL BHAKTI KEMENAG KABUPATEN LOMBOK TIMUR


UPACARA HARI AMAL BAKTI
KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Siti Khusnul Khotimah*

            Upacara peringatan Hari Amal Bhakti Mementerian agama Kabipaten Lombok Timur ke-74 tahun 2020 dipusatkan di lapangan MTS N I Lombok Timur, jalan  Selaparang Gelang Dasan Lekong Lombok Timur Nusa tenggara Barat. Upacara di laksanakan pada Hari Jumat, tanggal 3 Januari 2020. Tema peringatan adalah ‘Umat Rukun Indonesia Maju’.
Panitia dari tim Kemenag Lombok Timur. Pembina Upacara langsung Bapak  Kepala Kementerian Agama Kabupaten Lombok Timur, Drs.H.Azhariddin, M.Sy.
 Petugas upacara yang terdiri dari tim Guru MTSN I Lombok Timur. Tim Paskib gabungan dari MA Muallimin dan Muallimat Pancor. Di meriahkan oleh marchingban dari MAN I Lombok Timur Paduan suara dari MTs N I Lombok Timur. Upacara dilaksanakan dengan hikmat dan dirangkai dengan pembagian door prize, dan pembagian hadiah lomba dalam rangka hari amal bakti yang dilakukan sebelumnya. Pembina Upacara membacakan amanat Menteri Agama Republik Indonesia.




Berikut amanat sambutan pidato Menteri Agama (Menag) RI pada upacara peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama (Kemenag) RI ke-74 tahun 2020.
AMANAT MENTERI AGAMA RI
PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE-74
KEMENTERIAN AGAMA
JAKARTA, JUM’AT, 3 JANUARI 2020
Assalamu’alaikum wr. wb.
Salam sejahtera bagi kita semua,
Para pejabat dan seluruh pegawai Kementerian Agama,
Hadirin peserta upacara yang berbahagia,
Hari ini, kita memperingati tonggak peristiwa penting yang mempunyai arti khusus bagi bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi kaidah dan nilai-nilai kehidupan beragama, yaitu Hari Amal Bakti Kementerian Agama.
Peringatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama merefleksikan rasa syukur kita kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, dan penghargaan terhadap jasa-jasa para perintis dan pendiri Kementerian Agama. Kita semua bisa berdiri di tempat ini, tidak lepas dari perjuangan dan pengorbanan generasi terdahulu.
Kementerian Agama dibentuk pada 3 Januari 1946 dengan Menteri Agama pertama Haji Mohammad Rasjidi. Kementerian Agama lahir di tengah kancah revolusi fisik bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari penjajahan. Sebagai bagian dari perangkat bernegara dan berpemerintahan, Kementerian Agama hadir dalam rangka pelaksanaan pasal 29 Undang-Undang Dasar 1945.
Saudara-saudara yang berbahagia,
Undang-Undang Dasar negara kita, pasal 29, menegaskan: “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.” dan “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.”
Ketentuan tersebut mengandung pengertian dan makna sebagai berikut:
Pertama, dasar Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan fundamen moral yang harus melandasi penyelenggaraan negara, pemerintahan dan pembangunan serta menyinari seluruh ruang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kedua, negara secara aktif melindungi hak dan kewajiban beragama dalam masyarakat serta kemerdekaan beribadat bagi setiap pemeluk agama.
Dalam negara Pancasila, siapa pun dengan alasan apa pun tidak diperkenankan melakukan propaganda anti-agama, penistaan terhadap ajaran agama dan simbol-simbol keagamaan, menyiarkan agama dengan pemaksaan, ujaran kebencian dan kekerasan terhadap pemeluk agama yang berbeda. Demikian pula segala kebijakan pemerintah tidak boleh bertentangan dengan kaidah agama dan ideologi negara.
Saudara-saudara sekalian,
Agama dan Negara saling membutuhkan dan saling mengokohkan untuk kebahagiaan hidup manusia. Sejarah dunia sampai abad kedua puluh hanya mengenal dua teori menyangkut hubungan agama dan negara, yaitu “teori integrasi”, penyatuan agama dengan negara, dan “teori sekularisasi”, pemisahan agama dengan negara. Para founding fathers negara kita dengan bimbingan Allah Yang Maha Kuasa mengenalkan teori alternatif, yaitu “teori akomodasi” menyangkut hubungan agama dan negara yang belum dikenal saat itu di negara mana pun.
Saya perlu menegaskan disini bahwa penguatan identitas keagamaan dan penguatan identitas kebangsaan tidak boleh dipisahkan, apalagi dipertentangkan, tetapi harus dalam “satu kotak” untuk melahirkan moderasi beragama dan bernegara. Penguatan identitas keagamaan bila dipisahkan dari spirit bernegara dapat melahirkan radikalisme beragama. Sebaliknya penguatan identitas bernegara bila dipisahkan dari spirit beragama dapat memberi peluang berkembangnya sekularisme dan liberalisme.
Keshalehan beragama dan loyalitas bernegara harus saling mendukung satu sama lain. Kita dapat menjadi umat beragama yang shaleh sekaligus menjadi warga negara yang baik. Saya ingin mengutip pesan Pahlawan Nasional almarhum Jenderal Besar TNI Dr. Abdul Haris Nasution yang sangat relevan dengan misi yang dijalankan oleh Kementeian Agama, yakni, “Sebagai negara baru kita tidaklah sekadar ingin mengejar ketertinggalan terhadap negara-negara maju, melainkan sebagai orang beriman kita ingin membangun kehidupan bermartabat spiritual dan material dengan ridla Allah.”
Saudara-saudara sekalian,
Sejalan dengan tema Hari Amal Bakti Kementerian Agama tahun 2020 ialah, “Umat Rukun, Indonesia Maju”, saya mengajak seluruh jajaran Kementerian Agama di Pusat dan di Daerah, agar menjadi agen perubahan dalam memperkuat kerukunan antar umat beragama di Tanah Air. Kerukunan antar umat beragama merupakan modal kita bersama untuk membangun negara dan menjaga integrasi nasional.
Kementerian Agama hadir untuk melindungi kepentingan agama dan semua pemeluk agama. Untuk itu, seluruh jajaran Kementerian Agama harus bisa mengawal dan mengembangkan peran strategis Kementerian Agama secara kontekstual di tengah masyarakat.
Dalam lagu kebangsaan Indonesia Raya ditegaskan, “Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya, untuk Indonesia Raya.” Pembangunan jiwa disebut lebih dulu daripada pembangunan raga atau fisik. Tugas utama Kementerian Agama adalah membangun jiwa manusia sebagai landasan terbentuknya mental bernegara yang baik. Meski pembangunan infrastruktur fisik juga dilakukan oleh Kementerian Agama, namun itu dalam rangka menunjang pembangunan jiwa. Kementerian Agama menyelenggarakan dua fungsi strategis, yaitu fungsi agama dan fungsi pendidikan.
Selama tujuh dekade perjalanan sejarah Kementerian Agama banyak perubahan dan kemajuan yang dicapai dalam spektrum tugas yang begitu luas, seperti dalam fungsi bimbingan masyarakat beragama, pelayanan nikah, pembinaan pengelolaan zakat dan wakaf serta dana sosial keagamaan lainnya, penyelenggaraan ibadah haji, pendidikan agama dan keagamaan di semua jenjang, penelitian dan pengembangan serta kediklatan, pembinaan kerukunan antar umat beragama, penyelenggaraan jaminan produk halal serta penguatan tata kelola manajemen dan organisasi sesuai dengan agenda Reformasi Birokrasi.
Seiring dengan agenda Reformasi Birokrasi, Restrukturisasi dan Penyederhanaan Birokrasi, kita semua dituntut untuk terus beradaptasi dengan tuntutan perubahan dan percepatan pelayanan publik yang mengedepankan prinsip efisiensi, transparansi dan akuntabilitas serta bebas dari KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).
Saudara-saudara sekalian,
Dalam kesempatan memperingati Hari Amal Bakti Ke-74 Kementerian Agama, secara khusus saya mengajak jajaran Kementerian Agama di seluruh Indonesia untuk memperhatikan 6 (enam) hal sebagai berikut:
  1. Pahami sejarah Kementerian Agama serta regulasi, tugas dan fungsi kementerian ini dalam konteks relasi agama dan negara;
  2. Jaga idealisme, kejujuran, integritas dan budaya kerja Kementerian Agama di tengah arus kehidupan yang serba materialistis, selaraskan antara kata dengan perbuatan, sesuaikan tindakan dengan sumpah jabatan;
  3. Tanamkan selalu bahwa bekerja adalah ibadah dan melayani masyarakat adalah sebuah kemuliaan;
  4. Perkuat ekosistem pembangunan bidang agama antar sektor dan antar pemangku kepentingan, baik sesama institusi pemerintah, tokoh agama, organisasi keagamaan dan segenap elemen masyarakat;
  5. Rangkul semua golongan dan potensi umat dalam semangat kebersamaan, kerukunan, persatuan dan moderasi beragama sejalan dengan falsafah Pancasila yang mempersatukan anak bangsa walau berbeda ras, etnik, keyakinan agama dan golongan.
  6. Implementasikan Visi dan Misi Pemerintah ke dalam program kerja Kementerian Agama di semua unit kerja pusat, daerah dan Perguruan Tinggi Keagamaan.
Saudara-saudara sekalian,
Selanjutnya, pada kesempatan ini perkenankan saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh mitra kerja Kementerian Agama, terutama DPR-RI dan DPD-RI, BPK, Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Para Gubernur dan Bupati/Walikota se-Indonesia, majelis-majelis agama, organisasi kemasyarakatan, lembaga dakwah, serta rekan-rekan media, atas dukungan dan kerjasamanya membantu kelancaran tugas dan program Kementerian Agama. Utamanya, tentu tidak lupa saya sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada seluruh aparatur Kementerian Agama, baik yang masih aktif maupun yang telah purna bakti atas segala dedikasi dan pengabdiannya.
Akhirnya, saya meminta kepada segenap aparatur Kementerian Agama, berikanlah seluruh kemampuan yang saudara-saudara miliki untuk semakin dekat melayani umat dan menjaga nama baik Kementerian Agama.
Semoga pengabdian saudara-saudara kepada negara, bangsa dan agama selalu mendapat ridla Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.
Selamat memperingati Hari Amal Bakti Kementerian Agama.
Sekian dan terima kasih.
Wabillahit taufiq wal hidayah
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Jakarta, 3 Januari 2020
Menteri Agama RI,
Fachrul Razi
DEMIKIAN AMANAT SAMBUTAN PIDATO MENTERI AGAMA (MENAG) RI PADA UPACARA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI (HAB) KEMENTERIAN AGAMA (KEMENAG) Rl KE-74 TAHUN 2020
TERIMA KASIH
(Sumber Kementerian Agama RI).

Selain membacakan pidato Pembina Upacara melanjutkan amanahnya. Diantaranya agar semua jajaran Kemenag Lombok Timur memasang profil tema ‘ Umat Rukun Indonesia  Maju’. Juga mengingatkan untuk semua udangan hadir pada acara Tasyakuran Kementerian Agama Lombok Timur atas terselesainya pembangunan musholla pada hari Sein, 6 Januari 2020  nanti. Acara akan dimeriahkan dengan door prize beruapa DP (uang muka) Umroh .
Upacara usai dengan sangat segar bersahabat, mentari tidak menyengat, mendung sedikit angin berhembus segar. Kepala Kemenag memimpin pembagian door prize untuk petugas dan peserta upacara. 

*Siti Khusnul Khotimah, S.Pd
Guru Matematika MTs NW Aik Ampat Selong Lotim

Wednesday, May 8, 2019

ADAKAH KESUKSESAN SEMU


ADAKAH KESUKSESAN SEMU

“Kesuksesan bisa kasat mata,
tetapi tidak selamanya yang kasat mata itu sukses.”
(Sitikhusnul)

Ini adalah kisah nyata. Percaya atau tidak itu adalah hak Anda. Tetapi saya sangat yakin bahwa kisah ini benar  dan masih relevan bagi kehidupan kita. Kecerdasan Anda bisa mendata, menganalisa kemudian mengambil simpulan dengan baik. Selanjutnya semoga dapat mengambil pelajaran dari pengalaman para tokoh yang  yang anonim di bawah ini.
  Mereka sangat gigih dan memiliki segudang prestasi yang luar biasa di mata manusia. Pujian dan kehormatannya selama hidup tidak ada cela. Sungguh mereka hidup penuh  kenikmatan. Mereka meraih kesuksesan yang luar biasa dengan kenikmatas tersebut karena menggunakan kenikmatannya dinilai sukses di dunia.  Mereka benar-benar menjadi buah bibir perjalanan hidupnya dengan kelebihan yang dimiliki. Namun butiran apa yang menghalangi nilai kesuksesan tiga tokoh tersebut tidak dilihat oleh Sang Pencipta?
Dari abu hurairah Ra, ia berkata , aku mendengar Rasulullah bersabda. “ Sesungguhnya manusia yang pertama diadili pada hari kiamat adalah orang-orang yang mati syahid di jalan Allah. Dia datangkan dan diperlihatkan kenikmatan yang diberikan di dunia, ia pun mengenalinya.
Allah bertanya kepadanya,”Amal apa yang kau lakukan dengan nikmat itu?”
Ia menjawab,” Aku berperang semata-mata karena Engkau sehingga aku mati syahid.”
Allah berfirman, “Engkau dusta!. Engkau berperang agar dikatakan sebagai orang yang pemberani. Memang demikian keadaan seperti yang dikatakan. Kemudian diperntahkan kepada malaikat untuk menyeret mukany tertelungkup, lalu dilemparkan ke neraka.
Berikutnya oang yang diadili adalah orang yang menuntut ilmu yang mengajarkan serta mengajarkan Al-Quran. Ia didatangkan dan diperlihatkan kenikmatan di dunia. Maka ia mengakuinya.
Kemudian Allah bertanya,”Amal apa yang kau lakukan dengan kenikmatan itu?”
Ia menjawab,”Aku menuntut imu serta mengajarkannya dan aku membaca Al-Quran karena Engkau.
Allah berkata, “Kamu dusta! Kamu menuntut ilmu agar dikatakan sebagai orang alim, kamu  membaca Al-Quran agar kau mendapatkan paggilan sebagai qori’ (ahli membaca). Memang begitulah yang dikatakan . Kemudian diperintahkan malaikat untuk menyeret atas mukanya dan dilempakan ke neraka.
Berikutnya a orang yang diadili adalah orang yang diberikan kelapangan rizki dan berbagai macam harta benda. Dia didatangkan dan ditampakan kenikmatan di dunia. Dia pun mengenalinya.
Kemudian Allah bertanya, “ Dengan amal apa kamu lakukan kenikmatan itu?”
Di menjawab,” Aku tidak pernah meninggalkan shadaqah dan infaq pada jalan yang Engkau cintai, melainkan aku melakukan karena Engkau.”
Allah berfirman,” Engkau dusta! Kamu berbuat yang demikian agar kamu dikatakan sebagai orang yang dermawan dan begitulah yang dikatakan kepadamu, kemudian diperintahkan malaikat (agar) menyerretnya atas mukanya dan melemparkannya ke neraka.” ( Muslim, Kitabul Imarah , bab Man Qaatala lir Riya’ was Sum’ah Istahaqqannar (VI/47) atau juga dalam beberapa kitab.
Sahabat guru, saat Muawiyah mendengar tentang kisah ini. Dia berkata, “Hukuman ini telah belaku atas mereka, bagaimana dengan orang-orang sesudahnya? Kemudian dia menangis dan pinsan. Setelah siuman dia berkata: “Benar yang dikatakan Allah dan RasulNya.
Allah berfirman: ‘Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan  mereka di duna dengan sempurna dan mereka di dunia tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat kecuali neraka. Lenyaplah di akhirat itu kecuali neraka yang mereka usahakan di dunia dan sia-sia apa yang mereka kerjakan (hud: 15-16) (H.R. Tirmidzi no 23832 dan Ibnu Khuzaimah no. 2482).
Ketiga tokoh tersebut kehidupan yang gemilang sukses setelah berjuang dengan segala kekuatan, segala ilmu dan segala harta benda yang dikorbankan dapat dinikmati oleh diri dan keturunanya di dunia. Sedang di akhirat sebagai kehidupan yang lebih panjang bahkan abadi tidak bisa dirasakannya. Nah mengapa Allah memberi mereka kesuksesan dengan kasat mata? Tentu saja segala apa yang Dia kehendaki adalah tanda-tanda kekuasanNya agar manusia cerdas menggunakan pikirannya dan ketajaman mata hatinya.
Sahabat guru, dalam kehidupan ini memang ada tiga kelompok status manusia yang memiliki kelebihan. Pertama, manusia yang Dia anugerahkan nikmat  sehat, kuat, gagah dan pemberani/memiliki jabatan atau power of people. Kelompok kedua adalah manusia yang dimuliakan Sang Pencipta dengan dianugerahkan ilmu, kecerdasan, kemampuan, prestasi dan setumpuk kejuaraan/ kemenangan sehingga menjadi motivator dan inspirator yang luar biasa kepada sesama. Yang ketiga adalah manusia yang  diberikan kelapangan rizki dan  dan kekayaan yang melimpah.  Dengan kelebihan yang luar biasa mereka gunakan nikmat itu untuk kemanfaatan.
Masing-masing kelebihan dapat dinikmati oleh diri dan orang lain. Yang gagah bisa membela dengan kekuatannya, yang pandai  bisa berbagi ilmu, yang kaya bisa berbagi harta. Tetapi di balik itu semua kenikmatan itu  hangus karena tidak didasarkan pada iman yang benar  juga tiadak ada niat karena Allah dan semangat untuk mencari Ridha Allah. Hal ini dipandang sangat penting olehNya. Dan tentu saja Allah Maha melihat keadaan tiap individu baik lahir maupun batinnya. Karena memang Dia Maha Melihat lagi Maha mengetahui hati yang bersih dan hati berdebu (kesalahan kecil tetapi fatal).
Hati berdebu dengan bermacam-macam nama. Riya atau pamer  itu dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan kebaikan di depan orang lain sesungguhnya tidak baik. Dalam hal ibadah bila seseorang melakukan ibadah/ mendekatkan diri kepada Allah tetapi tujuannya bukan mencari keridhaan Allah melainkan tujuannya adalah dunia. Seperti mencari posisi di hati manusia, mencari perhatian atau mencari pujian sesama. 
Selain Riya ada sum’ah dan ujub.  Sum’ah yakni memperdengarkan kebaikannya karena manusia memujinya. Atau bangga dengan kemampuannya karena mendapatkan nama di depan orang  lain. Sedangkan Ujub atau kagum dan bangga diri/ sombong terhadap kemampuan diri atas yang ada bisa kekuatan, kemampuan atau kekayaan yang dimiliki. Dia tertipu oleh kelebihannya yang sesungguhnya itu hanya sebatas titipan dan ada sementara di dunia saja. Sedang kehidupan berikutnya lenyap tanpa ada manfaat. (Semoga kita dijauhkan dari yang demikian, aamiin).
Sahabat guru, kita memiliki kemampuan sebagai guru dengan ilmu yang terus bertambah. Kita menjadi guru yang mampu berkarya dan kita menjadi guru yang bersahaja, memiliki kecukupan materi sehingga menikmati hidup yang sejahtera. Kita juga berharap kehidupan rumah tangga dalam kedamaian dan kesejukan laksana indahnya taman. Anda juga  memiliki segudang karya, setumpuk prestasi dan sebanyak  mungkin keberhasilan yang terukir yang mengharumkan nama diri, nama sekolah, nama daerah bahkan nama bangsa dan Negara.
Itu semua bukan tujuan tetapi kenikmatan yang wajib disyukuri.  Sehingga Sang Pencipta menambah nikmat sesuai janjiNya. Tujuan utama segala kegiatan yang  dilakukan yang benar adalah mencari Ridha Allah. Kita Rindu kepadaNya untuk bisa bertemu pada hari yang indah kelak. Sehingga kita bersungguh-sungguh meluruskan niat dengan hati yang bersih. Kita bekerja dengan mengeluarkan segala kemampuan  itu karena Allah, untuk Allah dan sesuai dengan peraturan Allah.
Sahabat guru, waktu dan tenaga kita yang setiap hari andil dalam mencerdaskan kehidupan bangsa ini semoga tidak sia-sia. Sekalipun upah yang diterima terhitung kecil di mata manusia tetapi membawa keberkahan bagi rizki kita dan keluarga. Pasangan hidup dan anak-anak kita tercatat sebagai orang yang shalih/ shalihah di mataNya. Alangkah indahnya bila kita mampu menumbuhkan rasa percaya diri untuk menjadi guru yang sebenarnya. Guru yang hebat mampu berkarakter, berilmu, berprestasi dan terus belajar.
Jangan ada keluh kesah lantaran ada kekurangan. Banyak jalan untuk mencari solusi. Semoga bola dunia itu tidak kita taruh di atas kepala. Karena selain menjadi beban juga menutup cahaya menerobos dalam jernihnya pikir serta hati. Karena semua telah ada garis kehidupan yang pasti dan juga tempat kembali. 
Kita berharap juga memiliki umur yang berkah, semakin bertambah semakin merunduk pada Sang Pemilik. Usia yang diberikan untuk mempersiapakan bekal kehidupan akhirat yang bahagia. Sehingga tidak ada kebohongan dan kepalsuan atas kenikmatan yang kita peroleh. Kita berharap dengan tulus ihlas andil mencerdaskan kehidupan bangsa ini menjadi amal shalih.  Segala manfaat dan kebaikan darinya menjadikan hidup lebih bahagia. Proses dan hasil yang ada dapat  bernilai  ibadah yang mengalir pahalanya kelak. Semuanya  mampu melonggarkan alam penantian dan meringankan beban siksa karena kelalaian, karena kesalahan dan karena dosa-dosa yang melekat pada diri kita. Tetap semangat untuk meraih kebahagiaan hari ini dan esok.
 Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S.Al Hasyr 59: 18).







Wednesday, April 18, 2018

senja menjelang malam


SENJA MENJELANG MALAM

Rona senyummu di kala musim kemarau indah memancar
Semua mata memandang pertanda rizki kan datang
Panas menyengat pancaran energi merasuk dalam seluruh jiwa
Beraturan  beredar dalam lintasan kepastian hingga senja kan menjelang

Mentari condong hingga bersinar pelan di ufuk barat sana
Semburat kemerahan beriring makhluk halus ramai berkeliaran
Meminta pintu rumah jangan terbuka nanti bisa mereka bersinggasana
Anak Adam di anjurkan berlindung pada Sang Pencipta mmpung hari masih senja

Senja
Kesempatan insan lemah berkemas
Menata perangkat untuk lega bernafas
Melepas maksiyat berubah bisa mendekat

Senja tiba malam kan menjelang
Tak mungkin lari dari kepastian
Sudahkah kita siap menerima kehadiran malam?
Malam yang terus meradang mengantarkan lepasnya mata memandang alam.

Malam yang tak lagi ada mimpi indah
Malam memutuskan canda, tawa juga kebebasan
Malam yang tak lagi datang senja berulang
Malam berteman dengan segala amal

Lombok Timur, 19-04-2018




 

Tuesday, April 10, 2018

RINDU SENYUM GURUKU






 RINDU SENYUM GURUKU





Pagi ceria  mataku  tak berkedip
Memandang bayangan cermin  terpadu rapi dan maching
Mimpi mimpiku  melangit
Hati berbunga serasa dunia ini milikku sendiri

Terukir harapan menjadi diri yang berguna
Sarjana Pendidikan melengkapi papan nama
Buku dan pena kan kubawa
Sampai tujuan  senyum salam sapa dan gembira

Mereka adalah  kertas kertas tak berwarna
Titik dan garis mulai menghias
Membekas  menembus batas
Hingga tampak warna dan bentuk yang jelas

Sampai suatu waktu  di antara mereka  
Menyandang gelar dan panggilan  yang sama
Aku sadar senja pasti tiba
Tak layak menutup prestasi anak muda

Ucapku perlahan dalam keheningan malam bersama  linangan air mata
Saat itu aku tak mengenal huruf mapun angka
Jari lembutmu diatas jariku yang kaku memegang pena hingga aku bisa
Kelembutanmu   mengantarkan aku bisa membaca,  menggambar dan berkarya
Upah kecil mencukupi kehidupan tampak pada baju sepatu sederhana
Kau guru mendidikku sepenuh hati dan jiwa raga

Zaman  maya merubah warna senyuman
Walau duduk bersama tiada   senyum menawan
Guru muda lebih suka bercanda dengan dunia maya
Kemana  senyummu  kenapa  sibuk seminar dan hanya menagih pintar ?
Kadang aku membaca tak jauh beda gaya selebretis manca negara
Kadang juga lembaran rupiah saja yang ditanda

Aku sempat bertanya pada bocah bocah, senyum mana yang kau rindukan ?
Senyum guru yang membuat harapanku terwujud, jawabnya
Senyum guru yang penuh  inspirasi, jawabnya
Senyum guru yang membalut semua luka, jawabnya
Senyum guru yang mengajak aku ingat Yang Maha Hidup, jawabnya
Senyum guru yang  tulus saat aku di sekolah  maupun di tidak, jawabnya

Guru muda guru penuh semangat kebangkitan
Bahtera berlayar   mengantarkan diri dan bocah menuju cita
Indahnya negeri tampak dari lukisanmu
Harumnya badan tercium dari aromamu
Sejuknya udara ada campur nafasmu
Emasnya Indonesia berawal dari  pikiranmu


#antologi guru











KELABU TAK SELAMANYA KELABU


KELABU TAK SELAMANYA KELABU


Kupandang pelangi dari jendela mata tak berkedip
Warna warni bukan goresan pensil berlatar asri menjulang tinggi
Setengah lingkaran  terlukis tanpa jangka seakan dunia yang termilikinya
Burung burung riang  terbayang indahnya negeri tetangga

Ku menunduk oh negeriku
Lantai kelabu  sembunyi debu membuat pilu
Kaca jendela rompang   tak berselambu
Angin menerobos kadang menambah flu

Aku tetap tersenyum walau sebenarnya pilu
Sekolah dan negeriku kelabu dan berdebu
Bocah bocah ini  bibit bibit unggul butuh dipacu
Berkubang  warna  kelabu

Kataku dalam hati
Guru mengapa sekolah dan negeri ini kelabu ?
Berapa waktumu sehari apa yang terjadi ?
Kalau hanya rupiah yang kau nanti lelah tanpa arti

Guru , agar senyummu bermakna
Semikan batang cinta penuh bahagia
Rasakan cukup apa yang kau terima
Tidak minta kepada  selain-NYa

Guru
Agar senyummu mekar sepanjang hari
Jadilah diri sendiri mengukir prestasi
Mandiri
Bening
Impikan  emas menaburi bumi

Guru
Lihatlah cahaya baru
Kelabu tak bermakna kelabu
Bocah bocah kan menyalakan cahaya di hatimu
Bersama senyum dan lukisanmu  kan terhapus  warna kelabu 
Sekolah dan negeriku bagai pelangi di matamu


Husnul
#antologipendidikan






















BERCERITA MENYENTUH BANYAK ASPEK

BERCERITA MENYENTUH BANYAK ASPEK Setiap orang tua yang sehat mendambakan putra putrinya memiliki masa depan yang cerah. Be...