BERCERITA MENYENTUH
BANYAK ASPEK
Setiap orang tua
yang sehat mendambakan putra putrinya memiliki masa depan yang cerah. Berbagai
bentuk kasih sayang dan pengorbanan mereka berikan. Bahkan orang tua merelakan
dirinya lapar dan ngantuk terlewati tanpa asupan makanan dan istirahat tepat waktu.
Namun kadang anak-anak tanpa merasa bersalah bersikap tidak diharapkan. Hal ini
membuat orang tua meningkatkan kreatifitas dan kemampuannya untuk menghadapi
proses pendewasaan buah hatinya.
Sentuhan tangan
atau belaian tangan orang tua anugerah tersendiri bagi proses kecerdasan anak. Bagimana
kita bisa menyentuh hati anak? Senyum, kalimat yang halus, dan gerakan mimik
saat berhadapan dengan mereka memiliki pengaruh kuat dalam kepribadiannya.
Perkataan baik yang berupa pujian, nasehat, informasi bagi mereka sangat
membekas pada alam pikirannya. Bahkan bisa mengendap dalam alam bawah sadar
yang sulit untuk dilupakan.
orang tua atau
orang dewasa dalam mendidik putra putrinya harus bijaksana memperdengarkan
suara kepada mereka. Jangan sampai terjadi orang tua mendidik dengan ‘salah
pesan’, baik secara sadar maupun tidak sadar. Misalnyasalah bicara saat meliht
hal yang tidak disenangi. Atau slah bersikap saatdi depan anak karena kebiasaan
yang dilakukan. Hal ini dengan mudah masuk dalam pembiasaan juga bagi anak.
Sebagaimana pepatah, air bercucuran atap
jatuh ke pelimbahan juga.
Agar orang tua
atau orang yang dewasa memiliki lisana sikap yang berpesan positif dan tidak,
maka orang tua sangat diutamakan untuk banyak berliterasi.Mereka
yangberliterasi biasanya lebih mudah untuk mawas diri dan melakukan perubahan.
Dengan berliterasi mereka juga bisa menyesuaiakan keadaan dengan bijaksana.
Wawasan orang berliterasi berbeda denga mereka yang hanya melakukan sesuatu
tanpa sebatas turun temurun, atau bepaku pada masa lalu dirinya.
Kebiasaan orang
tua berliterasi baca tulis maupun literasi yang lainnya cenderung didudayakan
dengan alami. Misalnya kebiasaan membaca, gemar membeli buku, dan gemar
menyampaiakan hasil bacaannya dengan berbagai cara. Ada yang dalam bahasa
tulisan, bahasa lisa, gambar, video, ataupun lainnya. Salah satu yang menarik
bagi pembasaan anak sejak balita adalah bercerita. Ya mereka suka mendengarkan,
tentu saja kita yang dewasa pun sangat senang bila ada yang meberikan informasi
melalui cerita. Tentu saja cerita yang bagus, bukan cerita yang hanya
menghabiskan waktu dan tenaga.
Salah satu waktu
dan kesempatan tepat menerima pesan melalui perasaan menjelang tidur bagi
anak-anak di rumah. Jika orang tua/
orang yang lebih dewasa bisa menemani mereka menjelang tidur dengan berbagai
cerita atau bacaan maka anak merasa dekat dengan orang tuanya. Jika kedekatan
terjalin maka anak akan mudah diarahkan dan akan mudah menerima nasehat. Rasa
percaya anak terhadap orang tua meningkat. Anak tidak merasa takut mengemukanan
pendapatnya, dan anak tidak salah tafsir dengan ucapan orang tuanya. Dengan
demikian anak akan memiliki emosi yang lebih bagus.
Kebiasaan anak
menjelang tidur mendengar pesan melalui cerita akan membangun kepribadian yang positif pada anak. Mulai dengan anak
memperhatikan maka anak akan mudah memusatkan pikiran dengan seluruh indera
yang dimiliki. Mereka akan mendengarkan dengan baik, akan memahami cerita itu, menghubungkan
cerita dengan dirinya, dan anak bisa menangkap pesan cerita secara optimal.
Cerita ini bisa berupa dongeng. Yaknibentuk sastra lama yang menceritakan kejadian
luar biasa yang dipenuhi khayalan atau fiksi. Cerita kepada anak bisa berupa
kisah, yakni cerita tentang peristiwa kehidupan seseorang. Bisa juga mereka
diberikan fable, yaitu cerita kahayalan kehidupan hewan yang berperilaku
manusia.
Semakin banyak
anak mendengar cerita, mereka akan semakin banyak memiliki kosa kata yang banyak. Jika memiliki
kosa kata yang banyak, anak akan mengembangkan idenya dengan lebih mudah. Anak
bisa berfantastis dalam meyelesaikan tantangan kegiatan sehari-hari. Sehingga
kecerdasan anak dapat lebih terbangun.
Anak yang banyak
mendengar akan lebih mudah berbicara. Mereka mampu mengemukakan kembali kosa
kata yang pernah di dengarnya. Meskipun kata itu sudah lama di dengarnya. Kata
yngdidengarnya berulang-ulang akan lebih kuat melekat dari pada kata yang hanya
seklai di dengarnya. Biasanya orang tua bercerita banyak kata yang diulang
dengan bentuk kalimat yang berbeda. Ini artinya kemampuan berbicara anak tumbuh
lebih baik.
Anak mendengar
cerita berarti membangun karakter anak untuk suka mendengar dan memperhatikan.
Pada suatu saat akan membuat anak suka membaca buku. Sehingga tumbuh semangat
membaca yang akan terus dimiliki sampai dewasa bahkan selama hidupya. Mereka
akan mudah berliterasi baca tulis dan literasi lainnya.
Bercerita juga
menjadi aternatif cara menasehati anak. Jika anak melakukan penyimpangan sikap
atau ucapan, dengan mendengar cerita yang senada dengan kasusnya maka dengan
sendirinya anak tersentuh perasannya. Sehingga bisa dia berubah menjadi baik.
Misalnya anak mendengar kisah Nabi Muhammad Saw. Orang tua bisa bercerita penuh
kasih sayang terhadap keberadaan beliau yang saat kecil dengan bahasa dan mimik
yag tepat. Melaui cerita aspek ini sikap berketuhanan, aspek sikap sosial,
aspek pengetahuan, dan aspek ketrampilan dapat mudah melekat pada anak.
Anak-nak yang
sering berkomunikasi dengan cerita berbeda dengan anak-anak yang sekedar
menerima perintah atau larangan secara langsung. Karena bercerita bisa memaduan
gerakan mimik dan pesan yang disampaikan.Di sisi lain anak juga mampu bercerita dengan lebih baik paa saat yang lain. Dia bisa menegemukakan pedapat dengan lebih tepat pada saat dibutuhkan.
Sebeum bercerita,
alangkah baiknya dipersiapkan tema, pesan dan alur ceritanya. Sehingga cerita
itu mudah dipahami dan memiliki pesa moral yang bisa ditangkap dengan baik.
Untuk watu juga diperhatikan dengan bijak. Karena anak memiliki konsentrasi
tidak terlalu lama. Sehingga dalam cerita orang tua bisa berlatih juga memahami
emosi dan kampuan lain bagi anak. Orang tua yang bijaksana juga memahami
pertumbuhan dan perkembagan anak. Sehingga bahasa yang disampaikan juga
dipertimbangkan keefektifannya.
Gambar di atas adalah keadaan anak saya yang sudah lancar berbicara. Di mana sebelumnya pernah disebut oeh seorang dokter bahwa dia bisu. Tetapi ternyata tidak, dia lambat berbicra dan terus diperdengarkan cerita maka memorinya cukup menyipan kosa kata. Nah pada saat yang tepat Allah karuniakan dia bisa bercerita dan berkomunikasi baik.
OK, Ayah Bunda
silakan mencoba bercerita dengan berbagai cara. Semoga semangat mencoba dan
bermanfaat.